Rabu, 25 September 2019

MAKALAH
KERANGKA KARANGAN, POLA ORGANISASI, KUTIPAN DAN CATATAN KAKI

Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Syahrani, S.Pd.I, M.M




Disusun Oleh Kelompok 14 :
Adelia Ruswanti
Hamidah H
Hamidah I


STAI RAKHA AMUNTAI
PROGRAM STRATA (S1) JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2019/2020

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Taala yang telah memberikan rahmat dan karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Kerangka karangan, pola organisasi, kutipan dan catatan kaki tepat pada waktunya.
 Shalawat dan salam tak lupa pula kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam yang telah membawa kita dari dari alam kegelapan menuju alam yang terang-benderang. Selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa dalam mengupas permasalahan dalam makalah ini masih banyak kekurangan, baik dalam hal sistematika maupun teknik penulisan. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang membangun tentunya penulis harapkan sebagai masukan yang berharga demi kemajuan penulis dimasa mendatang.
Demikianlah makalah ini, penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam memberikan informasi.



Amuntai, September 2019



                                                                                                       penuli



BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa yang mempunyai struktur yang baik, hal tersebut dapat terlihat dari unsur-unsur yang sangat terkait satu sama lain. Unsur-unsur tersebut memegang peran penting dalam menjaga keutuhan bahasa Indonesia itu sendiri.

Dalam makalah ini tema yang akan dibahas adalah tentang kerangka karangan, pola organisasi, kutipan dan catatan kaki.

Kerangka karangan adalah rencana kerja yang memuat garis-garis besar suatu karangan yang mengandung ketentuan-ketentuan bagaimana kita akan menyusun kerangka-kerangka karangan yang mempunyai banyak fungsi dan manfaat bagi penulis.
Dalam tulisan ilmiah selalu terdapat kutipan. Kutipan merupakan pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan. Sedangkan catatan kaki (footnote) adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah.









BAB II
PEMBAHASAN

Kerangka Karangan
Kerangka karangan adalah rencana kerja yang memuat garis-garis besar suatu karangan dan ketentuan-ketentuan bagaimana kita akan menyusun karangan-karangan.[1]
Kerangka karangan dapat diartikan rancangan kerja yang memuat ketentuan-ketentuan pokok bagaimana suatu topik harus diperinci dan dikembangkan. Kerangka karangan dapat berbentuk catatan-catatan sederhana tapi juga dapat berbentuk mendetail dan digarap sangat cermat.
Macam-Macam Kerangka Karangan
Berdasarkan Perincian
a.   Kerangka Karangan Sederhana (Non-Formal)
Merupakan suatu alat bantu, sebuah penuntun bagi suatu tulisan yang terarah, yang terdiri dari tesis dan pokok-pokok utama.
b.   Kerangka  Karangan Formal
Kerangka karangan yang timbul dari pertimbangan bahwa topik yang akan di garap bersifat sangat komplek atau suatu topik yang sederhana tetapi penulis tidak bermaksud untuk segera menggarapnya.
_____________

[1]  Deti Syamrotul Fuadi, Bahasa Indonesia : Ringkasan Dan Bank Soal (Bandung: Yroma Widya 2015), 244-245.
 [2]  Yuni Pratiwi, Bahasa Dan Sastra Indonesia (Jakarta: Erlangga, 2004), 56-59.

Berdasarkan Perumusan Teks
a.   Kerangka Kalimat
Menggunakan kalimat deklaratif yang lengkap untuk merumuskan setiap topik, sub topik. Misalnya:
Pendahuluan
Latar belakang
Rumusan masalah
Tujuan.[3]
b.  Kerangka topik
 Kerangka topik dimulai dengan perumusan tesis dalam sebuah kalimat yang lengkap dan menggunakan kata atau frase. Kerangka kalimat lebih baik manfaatnya dari kerangka topik, tetapi kelebihan kerangka topik adalah lebih jelas merumuskan hubungan-hubungan  kepentingan antar gagasan.
Manfaat Kerangka Karangan
Kerangka karangan dapat membantu penulis dalam hal-hal berikut:
Untuk menyusun karangan secara teratur.
Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda.
Menghindari garapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih.
Memudahkan penulis untuk mencari materi pembantu.[4]
_____________

[3] M. Rahlan, Kalimat, Konjungsi Dan Reposisi Dalam Bahasa Indonesia Dalam Penulisan Karangan (Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma, 2008) 160.
[4]  Groys Keraf, Tata Bahasa Indonesia (Jakarta : Nusa Indah, 1997), 132.
Fungsi Kerangka Karangan
Adapun fungsi kerangka karangan adalah :
Memperlihatkan pokok bahasan, sub bahasan.
Mencegah pembahasan keluar dari sasaran yang sudah dirumuskan dalam topik, judul, kalimat, tesis dan tujuan karangan.
Memudahkan penyusunan karangan sehingga menjadi lebih baik dan teratur.
Memudahkan penempatan antara pembagian karangan yang penting dengan yang kurang penting.
Menghindari timbulnya pengulangan pembahasan.
Membantu pengumpulan sumber-sumber yang diperlukan.[5]

Pola Organisasi (Penyusunan) Kerangka Karangan

Pola Alamiah
Pola alamiah adalah suatu urutan kerangka karangan dengan keadaan nyata di alam yang didasari tiga atau empat dimensi dalam kehidupan manusia atas-bawah, melintang-menyeberang, sekarang-nanti, dulu-sekarang, timur-barat.

Pola alamiah dapat di bagi menjadi tiga bagian:

Urutan Berdasarkan Waktu (Kronologis)
Urutan kronologis adalah urutan yang didasarkan pada runtunan peristiwa atau tahap-tahap kejadian berdasarkan kronologinya. Peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain.
Urutan Ruang (Spasial)
Yaitu urutan yang didasarkan pada ruang atau tempat yang biasanya digunakan dalam tulisan yang bersifat deskriptif.
Topik yang ada
     Yaitu untuk menggambarkan hal tersebut secara lengkap pada bagian-bagian tertentu.
Pola Logis
    Macam-macam urutan logis :
Urutan klimaks dan Anti klimaks
Posisi suatu rangkaian yang penting berada pada akhir rangkaian di sebut urutan klimaks. Sedangkan posisi yang penting berada di awal karangan disebut urutan anti klimaks.
Urutan Kausal
Urutan  kausal mencakup dua pola yaitu dari sebab ke akibat dan urutan akibat ke sebab. Pola yang pertama disebut sebab, sedangkan pola selanjutnya disebut akibat.
Urutan Pemecahan Masalah
Urutan pemecahan masalah di mulai dari suatu masalah tertentu kemudian berkembang menuju kesimpulan umum atau pemecahan suatu masalah tersebut.
 Landasan pemecahan masalah terdiri atas tiga bagian:
Deskripsi  : Mengenai persoalan atau masalah
Analisa      : mengenai sebab akibat dari persoalan
Alternatif  : Untuk jalan keluar suatu masalah
Urutan Umum Khusus
Suatu  masalah yang dimulai dari suatu kelompok kecil di sebut urutan umum-khusus, tapi sebaliknya jika persoalan itu memaparkan peristiwa dari kelompok kecil sehingga menelusuri kelompok besar di sebut khusus-umum.
Urutan Familiaritas
Adalah mengemukakan sesuatu yang sudah dikenal kemudian berangsur pindah kepada hal-hal yang kurang di kenal.
Urutan Akseptabilitas
Adalah mempersoalkan apakah suatu gagasan diterima atau tidak oleh pembaca ataukah disetujui atau tidak.
____________

[5] M. Ramlan, Kalimat, Konfungsi, Dan Repsisi Dalam Bahasa Indonesia Dalam Penulisan Karangan (Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma, 2008), 158.
[6] Groys Keraf, Tata Bahasa Indonesia (Jakarta:  Nusa Indah, 1997), 136-142.

Kutipan dan Catatan Kaki

Pengertian Kutipan
Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu diambil dari kamus, ensklopedia, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.

Fungsi Kutipan
Landasan Teori
Penguat Pendapat Orang Lain
Penjelas  Suatu Uraian
Bahan Bukti Untuk Menunjang Suatu Pendapat

Jenis Kutipan
Jenis kutipan ada dua, yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan langsung yaitu penulis menulis apa adanya teks yang dikutip. Sedangkan kutipan tidak langsung adalah penulis menuliskan intisari dari pendapat yang ada di sumber kutipan.

Contoh Kutipan Langsung:
Agus mengatakan, perlu dikembangkan sikap apresiatif dan aspiratif terhadap pengetahuan-pengetahuan tandingan yang dimiliki dan dipegang teguh kaum miskin yang terlibat dalam akar penjarahan (Sudibyo, 2002 : 184).

Contoh Kutipan Tidak Langsung:
Sikap apresiatif dan aspiratif terhadap pengetahuan-pengeahuan tandingan yang dimiliki dan dipegang teguh kaum miskin yang terlibat dalam akar penjarahan perlu dikembangkan agar lebih terbuka pada perkembangan yang ada disekitarnya. Hal itu penting agar mereka tidak terpaku pada padi, jagung, tetapi pada komoditi yang lain (Sudibyo, 2001 : 12).

Pengertian Catatan Kaki
Catatan kaki adalah catatan pada bagian bawah halaman teks yang menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat atau keterangan penyusunan mengenai suatu hal yang diuraikan dalam teks. Catatan kaki biasanya dicetak dengan huruf lebih kecil daripada huruf di dalam teks guna menambahkan rujukan uraian didalam naskah pokok.

Fungsi Catatan Kaki
Memberikan keterangan dan komentar.
Menjelaskan mengenai sumber kutipan atau pedoman penyusun daftar bacaan.
Sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku.
Sebagai penghargaan terhadap karya orang lain.

Jenis dan Cara Penulisan Catatan Kaki
Catatan kaki terdiri dari 2 jenis yaitu footnote dan bodynote. Footnote ditempatkan pada bagian bawah halaman, sedangkan bodynote ditempatkan sejalur dengan tulisan atau bacaan pada teks yang ditulis di dalam kurung.
Cara penulisan catatan kaki yang berasal dari berbagai sumber pada garis besarnya sama, yaitu secara berurutan: nama pengarang, judul buku, kurung buka, tempat penerbit, kurung tutup, nomor cetakan, jilid dan nomor halaman.

Contoh Catatan Kaki (Footnote dan Bodynote)
Anief Sirsaeba el-Shirazi, Fenomena Ayat-ayat Cinta (Jakarta : Republika, 2006), hlm. 350. (Footnote)
Dorongan untuk mengafirkan orang lain yang berbeda justru merupakan salah satu akibat kegagalan mengendalikan hawa nafsu. Dalam sebuah hadits, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda, Barang siapa menuduh saudaranya kafir maka salah satu dari keduanya sangat berhak ntuk mendapatkan sifat itu. Maunya sih, menyampaikan pendapat hukum islam yang dianggap benar, tap gara-gara jatuh dalam takfir, jadi hawa nafsu, malah jatuh jadi kafir sendiri, iiiih, seram. (K.H.S.S.Djaman : 17). Bodynote.









BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar suatu karangan dan ketentuan-ketentuan dan bagaimana kita akan menyusun suatu karangan.
Cara penyusunan kerangka karangan mempunyai dua pola. Pertama pola alamiah dan kedua pola logis.
Kerangka karangan juga mempunyai macam-macam yang berdasarkan perician dan perumusan teks.
Kerangka karangan memberikan banyak manfaat. Diantaranya agar tidak terjadi pengulangan pembahasan sehingga pembaca tidak perlu bertanya lagi dan jelasnya topic yang dibahas.
Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Sedangkan catatan kaki adalah catatan pada bagian bawah halaman tek yang menyatakan sumber suatu kutipan, pendapat atau keterangan penyusun mengenai suatu hal yang diuraikan didalam teks.

Saran
           Hendaknya dalam membuat sebuah karangan memperhatikan kaidah-kaidah yang benar sehingga akan menghasilkan karya tulis yang mudah dipahami oleh semua pembaca, sehingga maksud dan tujuan menulis tepat dan mengena dan dapat dirasakan nilai kemanfaatannya bagi semua.





DAFTAR PUSTAKA
Keraf, Groys. Tata Bahasa Indonesia. Jakarta: Nusa Indah, 1997.
Pratiwi, Yuni. Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Erlangga, 2004.
Ramlan, M. Kalimat, Konfungsi, Dan Repsisi Dalam Bahasa Indonesia Dalam Penulisan Karangan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharta, 2008.
Syamrotul Fuadi, Deti. Bahasa Indonesia : Ringkasan dan Bank Soal. Bandung : Yroma Widya 2005.
https://mahmud09-kumpulanmakalah.blogspot.com/2013/01/pengertian-manfaat-dan-fungsi-kerangka.html?m=1
Agam, Rameli. 2009. Menulis karya ilmiah. Yogyakarta : Familia Pustaka Keluarga.
Alek dan H. Achmad H.P. 2010.  Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta : Kencana.
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta : Akademika Pressindo.
Ichsan, dkk. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Yogyakarta : Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Indriati, Etty. 2001. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Jalaluddin.1998. Psikologi Agama. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Masruri, Anis, dkk. 2004. Panduan Penulisan Skripsi. Yogyakarta : Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakutas Adab UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Nasucha, dkk. 2009. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Imiah. Yogyakarta : Media Perkasa.
Rifky Lubis. 2013. Karangan Persuasi.   http://rifkydiandap.blogspot.co.id/. Diunduh pada Jumat 31 Maret 2017
http://sakinahwasohibatimuslimah.blogspot.co.id/2016/01/makalah-kutipan-catatan-kaki-dan-daftar.html. diunduh pada senin, 13 Maret 2017.
Tan, Tania. 2015. http://tania1412.blogspot.co.id/2014/12/kutipan-catatan-kaki-dan-daftar-pustaka.html. Posted by Hayatun Sakinah at 16:43:00 diunduh pada senin, 31 Maret 2017.
http://myinspirationsblogs.blogspot.com/2017/08/makalah-kutipan-catatan-kaki-dan-daftar.html?m=1